JAKARTA, BEKASIUPDATE.ID - Lalu lintas udara sepanjang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024 terpantau padat.
Berdasarkan data Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia, jumlah penerbangan selama sepekan ini sudah tembus lebih dari 33 ribu penerbangan.
"Musim berpergian saat Natal 2023 sudah kita lewati, puncaknya pada 23 Desember 2023 dengan jumlah penerbangan yang kami layani sebanyak 4.740 penerbangan. Sehingga total penerbangan sementara dari tanggal 19-26 Desember 2023 adalah sebanyak 33.191 penerbangan yang kami himpun dari 51 posko di Cabang AirNav Indonesia," kata Direktur Utama AirNav Polana B. Pramesti dalam keterangan resmi, Kamis (28/12).
Perkiraannya pada momen Nataru 2023/2024 ini jumlah penerbangan naik sebesar 3,6% dibanding tahun 2022/2023 lalu, berdasarkan data permintaan extra flight dan slot penerbangan dari maskapai yang sudah masuk.
"Musim berpergian liburan sudah kita lewati bersama dengan aman dan lancar, menunggu musim arus balik yang diperkirakan puncaknya terjadi pada 2 Januari 2024," kata Polana.
Secara total hingga Desember 2023, lalu lintas penerbangan di wilayah udara Indonesia sudah lebih dari 1,8 juta penerbangan, meningkat 17% dibandingkan tahun 2022 yaitu 1,5 juta penerbangan.
Artinya secara rata-rata, ada 5.000 penerbangan per hari nya, di mana 80% adalah penerbangan domestik, 12% penerbangan internasional, dan sisanya 8% adalah penerbangan lintas-udara (tidak mendarat di Indonesia).
"Jumlah traffic sudah mendekati kondisi normal sebelum terjadinya pandemi covid-19 di awal tahun 2020," kata Polana.
Waspada Gunung Marapi
Namun diakui, untuk momen Nataru ini hal yang diwaspadai adalah lalu lintas udara ke wilayah destinasi seperti Tanah Datar di Sumatera Barat. Menyusul erupsi Gunung api Marapi, yang hingga kemarin tercatat sudah terjadi sebanyak 4 kali.
"Harus waspada dengan banyaknya erupsi gunung di Indonesia belakangan ini, seperti erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, Gunung Semeru, dan lainnya," ujar Polana.
AirNav menerbitkan Ashtam (peringatan gunung berapi) untuk menjaga keselamatan penerbangan dan berkoordinasi secara intensif dengan stakeholder terkait untuk perkembangan terkini, seperti pihak BMKG, operator bandara dan laporan dari pilot untuk menentukan sebaran abu vulkanik.
Sepanjang tahun 2023, sudah terbit 2.262 Ashtam terkait aktivitas gunung yang erupsi, dan 7.287 Notam (Notice to Airmen/Pilot) terkait perubahan kondisi fasilitas bandara dan pelayanan navigasi.
"Terkait Notam dan Ashtam ini harus cepat tersampaikan kepada pilot agar kami juga dapat mengarahkan rute mana yang terbaik dan aman untuk dilintasi," pungkas Polana. ***