BEKASIUTARA, BekasiUpdate.id - Perkembangan zaman yang terus pesat dapat menjadi peluang dan bahkan ancaman semua pihak jika tidak menyikapinya secara serius.
Hal ini termasuk diantaranya, kepada satuan pendidikan harus terus berinovasi menjawab hal itu dengan memberikan muatan dan pemahaman kepada tenaga pendidik, peserta didik dan wali murid bahwa semua pihak harus terlibat menjaga moralitas anak bangsa dalam menghadirkan generasi emas dimasa akan datang.
Hal ini disampaikan Pengurus Yayasan Islam Annur Bekasi Utara, Eri Mutawalli dalam acara Ihtifal dan Wisuda pada Sabtu (22/6).
Ia menjelaskan, fenomena sosial yang terjadi saat ini seperti moralitas anak dengan orang serta guru dan aksi tawuran pelajar menjadi salah satu catatan evaluasi agar ke depan mampu mendidik anak-anak lebih bijak.
"Harus disikapi dengan serius bukan hanya oleh aparat, pemerintah. Tapi jug guru/pengajar, pemuka agama dan orang tua harus bersama - sama terlibat aktif melakukan pengawasan kepada anak-anak kita," kata Gus Eri sapaan akrabnya.
Ia menegaskan, generasi Gen Z harus mampu bersaing bukan hanya intelektual dan teknologi sebagai adaptasi perkembangan zaman, tapi membekali dengan dasar pendidikan agama dan ahlak mulia wajib diberikan kepada generasi- generasi Gen Z.
"Sehingga fenomena sosial negatif dapat diminimalisir kepada anak-anak kita nantinya," ujar Gus Eri yang juga Ketua Koordinator Daerah (Korda) Forum Pondok Pesantren dan Umat (FPPU) Kota Bekasi.
Ia menambahkan, melalui bonus demografi yang terjadi saat ini harus dilihat secara serius oleh semua pihak. "Ini seperti dua mata pisau. Akan menjadi apa anak - anak kita kalau dari kecil tidak dibekali ilmu agama, aqidah akhlak dll," pungkasnya.
Dalam rangka membina akhlak mulia dan ilmu agama, lanjutnya lembaga pondok pesantren menjadi solusi untuk membina mental anak-anak. "Saya usul lembaga-lembaga pendidikan khususnya diluar pesantren lebih memperbanyak kurikulum pembentukan karakter/budi pekerti baik," jelas Gus Eri yang juga pimpinan Pondok Pesantren Annur Bekasi.
