Menurut pernyataan Semuel Abrijani, Dirjen Aplikasi Informatika Menkominfo yang dilansir dari CNBC Indonesia, Indonesia memerlukan setidaknya 9 juta talenta digital.
Namun, survei Literasi Digital Kominfo pada tahun 2023 menunjukkan bahwa skor keseluruhan literasi digital masyarakat Indonesia baru mencapai 3,54 dari skala 1-5, yang artinya belum mencapai level tinggi atau setidaknya skor 4,0.
BINUS University memahami bahwa tenaga kerja yang menguasai teknologi digital sangatlah penting agar Indonesia bisa bersaing di tengah era teknologi. Oleh sebab itu, untuk menjawab kebutuhan tersebut, BINUS @Bekasi meresmikan program terbarunya, yaitu Digital Business Innovation (DBI).
Rektor BINUS University Dr. Nelly, S.Kom., M.M., CSCA mengatakan BINUS University sebagai solusi bagi masyarakat siap beradaptasi di era digital saat ini. Dengan program-program yang relevan dengan kebutuhan industri, mahasiswa dibekali keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing secara global.
"Pendidikan yang diberikan membantu mahasiswa mengembangkan kemampuannya dalam bidang business yang dibantu oleh teknologi, sehingga mampu mengurangi angka pengangguran di kalangan generasi muda dengan menciptakan lulusan yang siap kerja dan tanggap terhadap perubahan teknologi.”, ujar Dr. Nelly, sekilas tentang Program Digital Business Innovation di BINUS @Bekasi.
Digital Business Innovation adalah program ganda (double degree) yang menggabungkan ilmu sistem informasi dan creativepreneurship. Mahasiswa yang menekuni program ini akan mempelajari mata kuliah sistem informasi di kampus BINUS University yang berlokasi di BINUS @Bekasi. Sedangkan, untuk ilmu yang berkaitan dengan creativepreneurship, mereka akan belajar di kampus BINUS @Bandung.
Selama durasi berkuliah, mahasiswa yang menempuh jurusan Digital Business Innovation akan mempelajari dasar-dasar konsep sistem informasi, pengembangan sistem, teknologi, dan data manajemen. Selain itu, mereka juga akan mendalami dasar-dasar memulai inisiatif bisnis baru, mulai dari riset pasar hingga pengelolaannya secara berkelanjutan.
Sementara itu Dr. Rudy, S.Kom., M.M. selaku Dean School of Information Systems menjelaskan untuk memperkaya ilmu di dalam ruang kelas, mahasiswa akan berkesempatan memilih salah satu dari sekian banyak enrichment track agar mereka bisa menerapkan teori secara nyata. Pilihan tersebut mencakup kerja magang, menjalankan proyek entrepreneurship (menciptakan bisnis sendiri), melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, ikut serta dalam program riset, dan berkuliah di luar negeri dalam program pertukaran mahasiswa.
“Kami percaya bahwa ilmu yang holistik, dalam artian menggabungkan hard skills dan soft skills akan membuat mahasiswa semakin siap untuk langsung berkontribusi bagi industri,” ucap Dr. Rudy, S.Kom., M.M. selaku Dean School of Information Systems tentang alasan di balik perancangan kurikulum program DBI.
Program Digital Business Innovation di BINUS @Bekasi bertujuan mempersiapkan SDM yang memiliki pengetahuan sistem informasi dan bisnis. "Oleh sebab itu, mahasiswa diharapkan mampu memanfaatkan teknologi seperti Enterprise Systems, Data Analytics, kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan lainnya untuk mengembangkan ide kewirausahaan berbasis teknologi digital," papar Dr. Rudy, S.Kom., M.M.
Ide kewirausahaan tersebut diharapkan dapat memecahkan tantangan dan memenuhi kebutuhan ekonomi digital Indonesia agar dapat terus berkembang di tengah era teknologi yang semakin dinamis.
Direktur Kampus BINUS @Bekasi Prof. Gatot Soepriyanto, S.E., Ak., M.Buss (Acc)., Ph.D., CA, CFE menjelaskan melalui Pogram Digital Business Innovation pihaknya juga mendorong bertambahnya jumlah SDM yang menguasai teknologi terkini, meneruskan ilmu dan keterampilan kepada lebih banyak orang agar perkembangan bidang tersebut terus berjalan.
“Program Digital Business Innovation menawarkan beragam mata kuliah yang bisa diterapkan di berbagai bidang bisnis. Ini juga menjadi peluang yang unik bagi calon mahasiswa bisa berkuliah di 2 kampus BINUS sekaligus, yaitu Bekasi dan Bandung. Ini tentunya mengasah mahasiswa sebagai calon entrepreneur Digital yang agile, flexible dan adaptif, karena mereka beradaptasi utk kuliah di kota yang berbeda. Kami berharap dengan keunggulan ini, BINUS University bisa melestarikan kemajuan ekonomi digital agar tidak berhenti di satu generasi saja,” tutur Prof. Gatot Soepriyanto, S.E., Ak., M.Buss (Acc)., Ph.D., CA, CFE.
Untuk prospek karier lulusan Digital Business Innovation selaras dengan pernyataan Prof. Gatot Soepriyanto, S.E., Ak., M.Buss (Acc)., Ph.D., CA, CFE, lulusan program Digital Business Innovation bisa menempuh berbagai karier setelah menyelesaikan kuliah mereka. Beberapa contohnya adalah System Analyst, Developer, Consultant, Business Analyst, dan tenaga kerja di bidang Business Development.
"Meski demikian, tidak menutup kemungkinan alumni dapat memulai inisiatif kewirausahaan sendiri sebagai entrepreneur atau berkecimpung dalam bidang akademik sebagai researcher. Oleh sebab itu, mahasiswa sangat didorong untuk menemukan dan mengasah minat mereka melalui banyaknya pilihan enrichment track yang tersedia di program Digital Business Innovation BINUS @Bekasi," pungkasnya.
Memahami tingginya urgensi akan SDM yang menguasai teknologi digital, BINUS @Bekasi berupaya memecahkan masalah tersebut dengan mencetak lebih banyak calon pemimpin yang menguasai bidang tersebut. Untuk mewujudkannya, BINUS @Bekasi meluncurkan program terbarunya, yaitu Digital Business Innovation, yang menggabungkan ilmu sistem informasi dan creativepreneurship.