BekasiUpdate.id - Polres Metro Bekasi Kota menyampaikan perkembangan penanganan penemuan 7 mayat tidak dikenal di Kali Bekasi di belakang Masjid Al-ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) Kelurahan Jatirasa Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu (22/9) pagi.
Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Audy Joize Oroh didampingi Kasi Humas AKP Suparyono hadir juga dari KPAD Kota Bekasi Novrian dan DP3A Kota Bekasi Mimi menggelar konferensi pers bertempat di Mapolres Metro Bekasi Kota, Senin (23/9).
Kompol Audy menjelaskan perkembangan penanganan proses penyelidikan terkait dengan penemuan 7 (tujuh) jenazah tanpa identitas di kali Bekasi.
"Dari dari hasil penyelidikan yang kami lakukan Kemarin kami sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kemudian melakukan evakuasi terhadap ke 7 (Tujuh) jenazah ke RS Polri Kramat Jati," ucap Kompol Audy.
Kemudian, lanjut Kompol Audy, hasil proses penyelidikan yang diperoleh oleh penyidik Satreskrim Polres Bekasi Kota kami dapatkan beberapa informasi bahwa pada hari Sabtu (21/9) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari para saksi dan korban, berdasarkan informasi berkumpul di sekitar Jalan Cipendawa di Bedeng atau gubuk di depan PT Gudang Semen Merah Putih Jatiasih dimana di tempat tersebut sudah ada kumpul sekitar kurang lebih 30 kendaraan roda dua yang menurut informasi dari keterangan saksi - saksi kemungkinan sekitar 60 orang dari mereka berkumpul di tempat itu.
"Dari keterangan saksi juga diperoleh keterangan di tempat tersebut mereka melakukan aktivitas minum minuman beralkohol dan terindikasi juga senjata tajam di lokasi tersebut," ungkap Kompol Audy.
Kemudian sekitar pukul pukul 03.30 dini hari tim Perintis presisi Polres Metro Bekasi Kota datang ke tempat itu jadi setelah melihat Tim Presisi, massa remaja yang berkumpul di tempat tersebut kemudian melarikan diri, kocar kacir.
"Ada yang mengarah ke perumahan warga dan ada juga beberapa ke arah Kali Bekasi," pungkas Kompol Audy.
Keterangan para saksi, kata Kompol Audy, aparat kepolisian memperoleh keterangan bahwa ada beberapa saksi yang meloncat ke Kali Bekasi dan ada beberapa yang memang tidak berani untuk meloncat karena melihat kondisi tempat yang tidak memungkinkan dan gelap sehingga para saksi, ada berapa orang yang diamankan oleh tim Perintis Presisi.
"Kami mengamankan 22 orang berikut barang bukti senjata tajam dan dari 22 orang tersebut diamankan 3 orang yang kedapatan memegang senjata tajam tersebut," ungkap Audy.
Kompol Audy memaparkan, dari hasil tindakan kepolisian yang telah dilakukan yaitu melakukan olah TKP, otopsi jenazah ke RS Polri, melakukan pemeriksaan terhadap 22 saksi, melakukan rekonstruksi dan berkoordinasi dengan Basarnas, BPBD dan tim SAR Brimob.
"Koordinasi dengan Basarnas, BPBD dan tim SAR Brimob. ini kita tujuannya untuk melakukan penyisiran ke aliran sungai karena kita mengantisipasi jika kemungkinan masih ada korban korban lain yang belum ditemukan dan sampai saat ini masih berlangsung," bebernya.
"Selanjutnya kami juga membuka posko orang hilang atau Posko Ante Mortem jadi nanti apabila dari warga masyarakat atau keluarga yang merasa ada anggota keluarganya yang belum kembali ke rumah bisa melaporkan ke Posko orang hilang yang kami buka," tambahnya.
Terbaru, Kompol Audy katakan pihaknya juga melakukan identifikasi kepada 7 korban jenazah tersebut dan sudah ada 4 keluarga yang datang ke RS Polri untuk melakukan identifikasi.
"Apakah dari jenazah tersebut merupakan salah satu anggota keluarga mereka dan pada hari ini akan akan akan dilakukan autopsi terhadap jenazah di RS Polri untuk hasilnya akan diinformasikan lebih lanjut," katanya.
Sementara untuk barang bukti yang diamankan dari lokasi perkumpulan remaja tersebut yaitu 21 bila senjata tajam ada di depan, 30 sepeda motor dan 8 unit Handphone.
"Barang bukti ini akan kami proses untuk proses penyidikan lebih lanjut dimana proses yang dilaksanakan dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan penyelidikan dengan kolaborasi interprofesi. Jadi kita tidak hanya mengedepankan penyelidikan biasa tapi scientific investigations jadi proses dilakukan secara akuntabel untuk mengungkap fakta-fakta yang terjadi," ujarnya.
Sementara Ketua KPAD Kota Bekasi Novrian, dalam mengungkapkan keprihatinan atas kejadian ini.
"Ini merupakan fenomena sosial yang menarik, di mana banyak anak muda yang menghabiskan waktu luang di malam hari untuk nongkrong dan melakukan aktivitas yang membahayakan," ujar Novrian.
Ia juga mengimbau orang tua untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka di malam hari dan meningkatkan kontrol.
"KPAD Kota Bekasi akan mendampingi anak-anak yang diamankan oleh polisi," tambah Bapak Novrian.
Polres Metro Bekasi Kota berharap dengan adanya posko orang hilang dan upaya penyelidikan yang dilakukan, kasus ini dapat segera terungkap dan keluarga korban dapat menemukan titik terang.
Dalam kesempatan tersebut, Polres Metro Bekasi Kota memberikan online pos pengaduan Nomor telepon orang hilang di 0813 2636 1995.