BekasiUpdate.id - Keberadaan pagar laut misterius di perairan utara Kec. Tarumajaya, Bekasi menyorot perhatian publik.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi Ani Rukmini mengatakan dirinya tidak percaya dengan pembangunan diperairan tidak diketahui pihak terkait. "Jadi awal ramai-ramai soal pagar misterius, saya tidak percaya. Pembangunan yang begitu besar beda sama pembangunan di daratan. Masa gak ada yang tahu dan ini kan effort-nya kan besar," ucap Ani kepada BekasiUpdate.id pada Rabu (15/1).
Ia menjelaskan, proyek tersebut belakangan menuai polemik karena pemerintah tidak terbuka dengan rakyatnya. Sehingga wajar publik akhirnya menyebut pagar laut 'misterius'.
"Masa pemerintah gak tahu. Misterius karena pemerintah tidak terbuka, tidak berkomunikasi dengan baik ke warga yang terdampak selama proses pembangunan. Kenapa harus kucing-kucingan?," tegas politisi senior PKS itu.
Menurutnya, jika suatu pembangunan tidak transparan akan sulit dilakukan sharing pendapat. Dan peristiwa ini, menjadi salah satu contoh komunikasi yang tidak berjalan baik.
"Karena sesuatu dianggap tidak terbuka, maka dianggapnya tidak resmi. Jangan sampai pemerintah dikadalin swasta," seloroh Ani.
Namun menurutnya, sejak 2019 (saat ia menjadi Ketua Komisi 1 DPRD Kab. Bekasi) belum pernah mendengar rencana dan pembangunan proyek itu kepada legislatif. "Harusnya terbuka dong. Warga dilibatkan jangan sampai itu menyalahkan perjanjian," ujar Ani.
Menurutnya, dalam waktu dekat pihaknya akan segera mengecek ke lokasi memastikan sejauh mana proyek itu berdampak bagi masyarakat.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat memastikan bahwa pagar laut di Bekasi itu merupakan bagian dari proyek pembangunan alur pelabuhan.
Pembangunan pagar adalah hasil kerja sama antara Pemprov Jawa Barat dengan PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) dan PT Mega Agung Nusantara (MAN) sejak Juni 2023.
Proyek tersebut bertujuan untuk menata ulang kawasan pelabuhan perikanan di lokasi tersebut.